Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seluruh DPD PDIP Diklaim Dukung Megawati Jadi Ketua Umum Lagi

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, berpidato dalam acara ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke-46 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. TEMPO/Subekti.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, berpidato dalam acara ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke-46 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMegawati Soekarnoputri diperkirakan akan terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Kongres V yang akan digelar di Bali, 8 Agustus 2019 mendatang. DPD PDIP se-Indonesia disebut sudah bulat mengusulkan Megawati kembali memimpin partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Baca: PDIP Isyaratkan Megawati Bakal Jadi Ketua Umum Lagi

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan, aspirasi tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai yang digelar pada Rabu, 19 Juni 2019 lalu. “Semua DPD sudah bulat mengusulkan kembali Bu Mega,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul tersebut saat dihubungi Tempo pada Senin malam, 24 Juni 2019.

Hal yang sama dikonfirmasi oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Adi Wijaya. Pria yang akrab disapa Aming itu menyebut seluruh Ketua DPD PDIP se-Indonesia sudah menyatakan sikap dan keputusan  mendukung kembali Megawati menjadi Ketua Umum PDIP periode 2019 -2024. "Keputusan itu bulat disampaikan waktu Rakernas," ujar Aming saat dihubungi terpisah.

Beberapa DPD yang sudah melakukan rapat kerja daerah (Rakerda), bahkan telah mendeklarasikan dukungan secara resmi. Rakerda merupakan tindak lanjut dari Rakernas yang dilangsungkan di Jakarta. 

Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu, Elva Hartati mengatakan, dalam Rakerda, 10 DPC PDIP di Bengkulu menyatakan sikap mendukung Megawati kembali memimpin PDIP pada periode 2019-2024. "Kami meminta ibu ketua umum (Megawati Soekarnoputri) menjadi ketua umum kembali yang akan dikukuhkan pada kongres 8 Agustus mendatang," kata Elva lewat keterangan tertulis pada Senin, 24 Juni 2019.

Ikrar mendeklarasikan dukungan total terhadap Megawati Soekarnoputri untuk kembali memimpin partai, juga disampaikan oleh para pimpinan cabang PDIP se-Jawa Timur dalam Rakerda yang digelar pada Ahad, 23 Juni 2019. Seluruh kader PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta juga menyatakan tetap menginginkan Megawati kembali memimpin partai. 

Esok hari, Rakerda DPD PDIP Sumatera Barat juga akan digelar. Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman memastikan seluruh cabang hingga ranting menginginkan Megawati memimpin kembali. "Ketika kami menerima surat keputusan pelaksanaan kongres, kami sudah menyampaikan aspirasi menginginkan Ibu Megawati Soekarnoputri Puti Reno Nilam untuk berkenan memimpin kami semua sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan 2019 - 2024," ujar Alex saat dihubungi Tempo pada Senin malam, 23 Juni 2019.

Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, terpilihnya Megawati dalam empat periode berturut-turut sebelumnya, bukan karena kekurangan stok pemimpin. Regenerasi sudah dilakukan di tubuh partai. Tapi di tingkat nasional, ujar dia, sosok Megawati dinilai masih tetap diperlukan.

"Pada kongres tahun 2015 pun sebenarnya Ibu Megawati sudah memberikan kewenangan untuk mengusulkan ketua umum yang baru, tapi dinamika politik maupun arus bawah pun masih menempatkan Megawati sebagai sentra kekuatan politik untuk memimpin PDIP," ujar Hasto.

Sebagai persiapan untuk memuluskan regenerasi kepemimpinan partai, pada kongres mendatang ada aspirasi untuk pembentukan struktur ketua harian atau wakil ketua umum yang berada di bawah ketua umum. Sejumlah informasi menyebutkan, dua anak Megawati, yakni Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo, berpeluang menduduki posisi tersebut.

Hasto enggan menyebutkan perihal peluang Puan dan Prananda mengisi posisi itu. Menurut dia, partainya masih menyerap semua aspirasi masyarakat untuk membangun kepemimpinan partai. Ia menyatakan kepemimpinan dalam PDIP tidak semata-mata mendapatkan legitimasi kuat dari arus bawah, memiliki pengalaman panjang, dan kokoh dalam ideologi. “Kepemimpinan partai memerlukan isyarat ‘langit’, itu juga penting,” kata Hasto.

Guru Besar Ilmu Politik Salim Haji Said memprediksi, ketua harian atau wakil ketua umum itu akan menjadi rebutan. "Jadi yang akan terjadi adalah kompetisi merebut ketua harian. Dan yang berpotensi, hampir semua anak-anaknya Mega," ujar Salim saat ditemui usai sebuah acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu pekan lalu.

Baca: Pengamat Prediksi Kongres PDIP Tetap Pilih Megawati Sebagai Ketum

Salim berpendapat, kursi ketua harian itu tidak akan jauh-jauh dari trah Soekarno karena partai tetap ingin mempertahankan marwah Soekarno. "Ini usaha menjaga warisan Bung Karno yang menjadi ideologi PDIP," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

9 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

13 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

23 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan) saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 15 Februari 2019. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club